SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
Putih biru adalah masa dimana pikiran kita tidak terlalu fokus dalam
pembelajaran. Hal yang dipikirkan lebih condong ke yang lebih menantang
seperti aktif di organisasi, jalajah tempat dan lainnya. Itu karena
putih biru adalah proses dimana kita menuju keremajaan bkn kedewasaan :D
Jadi buat yang belum ngerasain putih biru jangan sia-siain masa putih birumu karena putih biru tidak akan datang 2 kali.
Berbeda dengan putih abu-abu, dalam putih abu-abu kita harus mulai
berfikir dewasa, mulai lebih serius dalam belajar, dan harus meyakinkan
hati akan jadi apa dimasa depan. Semua harus dipikirkan matang-matang,
seperti halnya kamu mempunyai cita-cita ingin menjadi pilot. Ya tentunya
semuanya perlu dipikirkan dan harus sudah matang ketika putih abu-abu
dimulai karena dalam putih abu-abu inilah kita akan mendalami dan
mengukur keahlian kita.
Jadi menurutku putih abu-abu itu sedikit ribet, karena harus banyak yang
difikirkan. Walaupun kata orang putih abu-abu adalah masa terindah saat
sekolah, tapi menurutku putih birulah yang lebih tepat untuk dijadikan
masa yang terindah. Karena putih biru itu santai B-)
Dan inilah cerita dimana aku masuk kedunia putih biru dulu. Check it out!!
-Kelas Pertama di SMP
Aku masuk di kelas 7G dan gokilnya anak-anak nya tuh udah pada bikin
ulah. Dan jujur pertama kali aku masuk kelas itu, perasaanku gak enak,
seperti ada yang mengganjal namun sulit tuk diungkapkan *haha alay :v *
Ya..bener aja, baru 1 semester masalah kelas udah numpuk segede
gunung, dan yang pasti semua pasti kena, itu karena disekolahku berlaku
sistem Jibeh (Beunang hiji Beunang kabeh) -__-
Masalahnya macem-macem *kalo di sebutin satu-satu panjang bin lebar :D *
Mulai dari perang batu kerikil warna-warni (semacam batu hias) dan
parahnya batu itu diambil dari pot tanaman yang baru aja dibeli kepala
sekolah. Alhasil seisi kelas dimarahin abis-abisan. *Somplak kan -_-*
Terus ini nih yang lebih parah lagi, sampai sekarang pun masih inget
dan dikenang karena ini adalah ulah yang paling menghebohkan dan
menjadi trening topik se SMP waktu itu. Kejadian konyol yang lucu dan menegangkan.
*Sebenarnya ini privasi kelas, karena berhubung udah banyak yang
tahu aku ceritain deh, tapi gak detail ya karena ceritanya panjang bin
lebar cape ngetiknya :D *
Awal mulanya waktu guru pelajaran B.Indonesia gak masuk kelas,
katanya sih ada urusan mendadak gitu. Jadi bu guru ngasih tugas bikin
pantun. Selama beberapa menit keadaan masih normal, tapi tak lama
setelah itu anak cowo dikelas udah mulai bosan dan membuat kebisingan.
Karena makin sini makin bosan mereka pun memutuskan untuk main kucing berem (semacam kejar-kejaran yang ditutup matanya)
Awalnya baik-baik aja, tapi pas giliran temanku yang bernama
*sensor* pake inisial aja ya "OO" itu jadi kucingnya, tiba-tiba guru
paling ganas dan paling terkenal di SMPku masuk ke kelas dan menatap
penuh amarah. *Kalo ada temen seangkatanku atau kakak kelas yang baca blog sama cerita ini pasti tau deh siapa ni guru, wajahnya emang susah dilupain :v*
Semuanya langsung diem dan duduk sambil keluar keringet dingin gitu
:D tak terkecuali dengan temanku itu "OO" dia masih aja jalan-jalan
sambil berteriak-teriak, dan hap! dia menangkap guru itu. Seisi kelas
reflek tertawa semua, tapi guru itu malah melotot penuh amarah, seisi
kelas pun kembali hening walaupun terpaksa menahan tawa.
Si "OO" itu masih aja megangin guru killer itu sambil menepak-nepak dan
memukul-mukul wajah dan badannya. Dan dengan penuh percaya diri dia
berteriak "Sandi, kena kau haha" si OO pun langsung membuka tutup
matanya dan ketika dia liat bahwa yang ditangkapnya itu bukan sandi,
wajahnya berubah menjadi pucat pasi. Guru killer itu menatap dengan tajam, dan
pada waktu itulah amarahnya meledak.
Semua murid kelasku disered keluar dan di jemur dilapangan sambil kaki
diangkat keatas dan tangan menjewer telinga. Semua murid dimarahi
termasuk anak perempuannya yang tidak ikut main. *haha :v konyol bukan
maklum kata bahasa sundanya mah teu "hideng"*
-Eskul
Aku juga ikut eskul Pramuka, eskul ini populer banget di SMPku. Beuh
liat bajunya yang rame sama pangkat itu keren banget. Dan gara-gara
Pramuka kepopuleranku diSMP ini naik 50% hehe :D
Sebenarnya Pramuka itu bukan ajang untuk membuat populer, tapi
pramuka itu adalah ajang untuk melatih fisik,mental dan sifat
kepemimpinan kita. *yang membuat aku populer itu hanya kebetulan aja, hehe :v*
-Kelas 8
Cerita kelas 8 ini sebenarnya cukup membuat aku kesel sengah mati.
Bayangin aja waktu pengumuman pembagian kelas gak ada yang menyebutkan
namaku dikelas manapun. OMG!! x_x dari situ aku langsung panik dan
menghubungi guru ke TU. Dan ternyata gak ada tulisan namaku di kelas
manapun. *Apa aku gak naik kelas ya? Perasaan di rapot tertulis aku itu
naik kelas, malahan dapet rangking 3 -__-*
Kejamnya.. yang lain udah dapet kelas, aku sendiri yang belom dapet :'(
berhubung mukaku udah kaya bebek gak dikasih makan 1 minggu *melas
banget kayanya* guru itu langsung menawarkan kelas kepada ku, tinggal
pilih A,B atau H. Tanpa pikir panjang aku pun pilih kelas A.
Cerita keselnya belum selesai, masih ada yang membuat kesel lagi. Pas aku masuk
kelas 8A semua bangku CW nya penuh dan yg tersisa hanya bangku bagian
cowo, itu pun dibelakana Paling belakang -,- dengan terpaksa aku pun
duduk disana walau dalam hati ingin menangis :'v Bayangin aja Aku
seumur-umur dari TK sampe skarang gk suka bangku paling belakang,
alasanya simple. Pertama suka gak keliatan, kedua suka gak kedengeran
kalo guru nerangin, dan ketiga bangku paling belakang tuh bangku yang
suka di incar oleh guru dan ujungnya dikasih pertanyaan x_x kan kaya
apaan?
Ya dari situ mau tidak mau aku harus bisa beradaptasi. Menurutku keadaan
kelas 8 ini gak terlalu buruk, anak-anak nya pun baik-baik dan juga
solid. Walaupun hanya aku yang di keles sebangku sama Cowo dan Kerja
kelompok sama hanya gerombolan cowo, mereka gak ngomong macem-macem. Ya
mereka mengerti keaadaanku, bahwa aku adalah murid yang gak kebagian stok temen sebangku dikelas.
Tapi walaupun awal-awalnya menyebalkan, aku bersyukur bisa masuk ke
kelas ini. Karena disini kekeluargaannya begitu erat juga gak pada
bandel-bandel kaya waktu kelas 7 :v
-Kelas 9
Lagi-lagi -__- aku dapet kelas yang agak kurang beruntung. Aku di
ditempatkan di kelas 9D, dan kenapa aku bilang kurang beruntung? itu
karena anak-anaknya yang aduhai... bandel-bandel. Tapi bagiku gak
masalah sih karena dulu udah pernah ngalamin dapet kelas bandel juga.
Tapi yang masalahnya, saking bandelnya guru-guru aja males masuk ke kelas
*parahkan?* Apalagi kelas 9 itu mau ujian, jd butuh banget tuh yang
namanya nilai. Tapi yang salah bukan gurunya sih tapi anak 9D sendiri,
bayangin guru nerangin ikut ngobrol, guru ngasih tugas dianggurin, sampe
dimarahi pun malah ketawa, Somplak kan? x_x *tapi jangan salah sangka
dulu, walaupun aku masuk kelas yang kategorinya bandel badai, aku
orangnya gak bandel kok :) dan 1 lagi disekolahku gak ada yang namanya
kelas unggulan, semuanya rata. Jadi aku dapet kelas ini cuma kebetulan
dan kurang beruntung aja :D *
Tapi walaupun bandel-bandel, aku gak terlalu menyesal dapet kelas ini.
Karena anak-anaknya pada asik di ajak main, ya walupun kelas sering
dapet hukuman gapapalah :D hehe
1 lagi. Ceritanya kemarin itu UN eh maksuknya ENAS :v dan
alhamdulillah aku LULUS , jadi tiba giliranku untuk masuk dunia putih
abu-abu ;D SELAMAT DATANG PUTIH ABU-ABU, GOODBYE PUTIH BIRU :'D
Segini aja ya ceritanya, sebenarnya masih banyak cerita SMP itu. Aku ceritain lain kali aja ya ;) Ok!
Sunday, 23 August 2015
Sunday, 9 August 2015
Ayah
"Kau tahu bagaimana rasanya menangis dalam diam? rasanya lebih dari sesak, tenggorokan seperti tertusuk, dan air mata yang enggan ku keluarkan memaksa ingin keluar. Menyebalka. "
Ada banyak pertanyaan yang ingin ku lontarkan, tapi kurasa terlalu banyak hingga aku tidak bisa menyebutkannya satu per satu. Tetapi ada 1 pertanyaan yang ingin sekali ku tanyakan.
"Apa aku mempunyai ayah? Apakah dia mengingatku? Apakah dia selalu memikirkanku? Dan apakah dia merindukanku seperti aku merindukannya?" Itulah petanyaan yang ingin dan selalu aku lontarkan.
Aku tidak tahu awal masalah ini dimulai, aku sungguh bingung dan benar-benar tak paham apa yang sedang terjadi dalam kehidupanku. Dia ayahku tapi dia tak pernah berada disampingku. Aku bodoh tuhan, jadi tolonglah hambamu ini agar bisa paham dan mengerti apa yang sedang terjadi dikehidupanku selama ini.
Pernah suatu waktu wajah itu remang-remang hilang dalam ingatanku, aku sendiri tidak tahu kenapa begitu. Aku tidak membenci ayah, tetapi aku juga tidak merindukannya. Jadi, lama sekali aku tidak bisa memahami arti ayah bagiku, dan selama waktu itu pula aku pura-pura tak mengenalnya.
Durhakakah aku?
Hingga suatu waktu tuhan mempertemukanku dengannya. Badannya hitam kering, mungkin setiap harinya dia selalu berada dibawah sengatan matahari. Fisiknyapun terlihat rapuh dan kecil, sungguh dia sangat begitu kecil sampai kerangka tulangnya pun terlihat dari luar. Aku terdiam seakan bisu, aku memandangnya. Kemudian pria itu secepatnya memelukku dan menangis sambil mengusap pelan kepalaku. Kutangkupkan tanganku dipipinya, hangat tetesan air matanya membasahi tanganku.
Tangis kami bercampur aduk. Menyatu melarutkan asa yang berlarian dari mata kami. Lalu aku tersentak, membuka mataku,dan meledaklah tangisku. Tak terbendung,tak lagi terkukung.
Filosofi Dandelion
Mungkin tidak banyak orang yang menganggap keberadaan dandelion, karena bunga tersebut seringkali diabaikan. Tapi dandelion mampu bertahan dalam segala cobaan. Walaupun bentuknya tak seindah bunga mawar dan tak seharum bunga melati, tapi dandelion dengan tangkai kecilnya yang sederhana mampu memberikan banyak arti dalam kehidupan ini.
Sosok dandelion adalah kuat meskipun tampak rapuh, tapi memiliki makna yang luas dalam memberikan kehidupan baru diluar sana. Mampu terbang tinggi, menjelajah luas menentang angin, sampai akhirnya mendarat di tempat baru kemudian tumbuh menjadi jiwa yang baru.
Yang paling kusukai, dandelion terus terbang tinggi. Maknanya berusaha mengejar cita-cita setinggi-tingginya. Berani melawan rintangan walau begitu berat.
Lalu, dandelion dapat tumbuh dimana saja tergantung dimana benih itu jatuh karena sang angin, dan tentunya sang angin menerbangkannya karena kehendak tuhan.
Maknanya, dimanapun tuhan menjatuhkan kita, kita harus tumbuh dan berkembang. Tuhan menjatuhkan kita disebuah keluarga, sekolah, organisasi, serta lingkungan yang kita tinggali karena ia ingin kita tumbuh dan berkembang sesuai dengan tempatnya.
Kemudian, dandelion tidak pernah menujukan keindahannya pada setiap orang. Ia membiarkan orang lain memahaminya sendiri tanpa harus menunjukannya. Maknanya, kita tak perlu menjadi orang lain agar orang lain tahu tentang siapa kita, tak perlu berbuat yang mewah-mewah agar orang lain memperhitungkan kita. Yang cukup dilakukan hanyalah menjadi natural dan apa adanya. Melakukan apa yang bisa kita lakukan dengan talenta yang telah tuhan berikan.
Dan yang terakhir, ketika angin meniup dandelion tidak semua serpihan bunga itu terbang, ada beberapa yang tingga dan tidak terbang. Maknanya, mungkin seperti itulah mimpi kita. Banyak mimpi yang kita ajukan kepada tuhan, tetapi hanya beberapa yang dikabulkan oleh tuhan. Mimpi-mimpi yang tidak sesuai dengan kehendaknya dibuang dan dikikisnya, hingga tersisa mimpi-mimpi yang sesuai dengan kehendaknya.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Astronot
Aahhh menyebalkan. Apa aku harus jadi astronot biar bisa menggapaimu hey bintang. Ketika kecil dulu sempat cita-cita pertama yang terlintas ...
-
"Aku mencintaimu dalam diam, dengan isyarat yang tak akan pernah tertangkap oleh indra. Aku tahu memiliki rasa ini adalah sebuah k...
-
Ada sebuah ungkapan yang menyebutkan apalah arti sebuah nama, namun sadar atau tidak semenjak lahir kedunia ini seorang sosok manusia past...
-
Jalan diluar waktu itu sedang lucu-lucunya. Hujan memang tak tahu malu, meski sudah dimaki banyak orang ribuan kali. Walaupun hujan hany...