Saturday, 16 May 2015

Izinkan Aku Mencintaimu Dalam Diam




"Aku mencintaimu dalam diam, dengan isyarat yang tak akan pernah tertangkap oleh indra. Aku tahu memiliki rasa ini adalah sebuah kesalahan, namun aku dibuat tak berdaya oleh rasa ini. DIAM menjadi caraku untuk mencintaimu"


Ada begitu banyak alasan yang terkadang membuat kita tak ingin jujur. Ada begitu banyak alasan yang sesaat membuat kita hanya fokus pada seseorang yang bersinar dibalik jeruji kesadaran kita. Namun tak membutuhkan sedikitpun alasan untuk memahami penyebab sebuah cinta hadir.


Dia datang begitu saja tanpa ku minta. Dia masuk tanpa permisi meski aku tak membentangkan hati. Dan dia melindas sisi-sisi keangkuhanku tanpa banyak kata. Menakjubkan!! Dia berhasil membuatku mencintainya dan mengaguminya dari berbagai arah tanpa sanggup kubaca jedanya.


Dan aku tidak tahu bagaimana caranya dia masuk dan menjalar keseluruh nadi dan mengalir dalam darahku. Bagaimana sel darah merahku bisa membawanya? Bagaimana tubuhku tidak menolak virus itu? Bagaimana bisa virus tumbuh sangat lama dan tidak bisa mati melainkan bertambah ganas? Apa aku akan mati? Jawabannya tentu mungkin.


Dia adalah sebuah kisah yang awalnya tak kupahami alurnya, dia adalah kisah yang tak sengaja ku ikuti alurnya. Begitu dia masuk kedalam hidupku, aku seperti tersihir. Maka aku sudah seperti bayangan palsu yang mengikutinya di belakang. Ah, jika saja dia mengizinkanku untuk menjadi bayangan resminya, mungkin aku akan tersenyum lebar dan bahagia :') Tapi takdir berkata lain, Dia tidak sedikitpun membirkanku masuk kedalam hatinya walau hanya 1 menit.


Tapi tak apa, pendaman rasa cintaku akan ku ungkapkan dalam diam. Diamku adalah cintaku dan Cintaku adalah diamku. Dan jika memang cinta dalam diamku itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam.

"Aku mencintaimu dalam diam, dengan isyarat yang tak akan pernah tertangkap oleh indra. Aku tahu memiliki rasa ini adalah sebuah kesalahan, namun aku dibuat tak berdaya oleh rasa ini. DIAM menjadi caraku untuk mencintaimu"


Ya.. senyuman itu terus ku ukir, tidak berniat untuk menunjukan sisi rapuh yang ku miliki. Melihatnya bahagia adalah suatu hal yang ku harapkan. Bertahun-tahun mencintainya dalam diam, nyatanya tidak sedikitpun membuatku berani berlayar menuju hatinya. Tidak sedikitpun aku berani untuk menyalakan tanda yang akan membuatnya menjadi tahu, melihatnya dari jarak dekat saja sudah membuatku bahagia.

No comments:

Post a Comment

Astronot

Aahhh menyebalkan. Apa aku harus jadi astronot biar bisa menggapaimu hey bintang. Ketika kecil dulu sempat cita-cita pertama yang terlintas ...